Tag Archives: taufik kiemas

Kasak-kusuk Jelang Konggres PDIP

Perang wacana antara MEGAWATI dengan Taufik Kiemas tentang kemungkinan reposisi PDIP untuk berkoalisi dengan partainya Pemerintah, boleh jadi hanya merupakan permainan politik jelang KONGGRES di Bali.

Perang atau adu wacana antar kader atau fungsionaris PDIP tentu merupakan hal yang wajar. Namun kalau hal tersebut terjadi antara Ketua Umum PDIP MEGAWATI dengan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufik Kiemas, tentu ini sangat luar biasa. Apalagi jika hal tersebut dilakukan secara terbuka.

Saya menduga perbedaan pendapat antara MEGAWATI dan Taufik Kiemas hanya sebuah trik atau permainan politik, untuk menciptakan ruang debat pada KONGGRES PDIP tanggal 6-9 april mendatang.

Ruang debat yang sangat diperlukan pada penyelenggaraan KONGGRES di Bali, sebagai ajang pelepasan energi yang terkekang karena tertutupnya pintu debat soal pergantian Ketua Umum partai.

Seperti yang dikatakan oleh Taufik Kiemas, terpilihnya MEGAWATI sebagai sebagi Ketua Umum PDIP sudah tak terbendung lagi. KONGGRES hanya perlu mengesahkan saja. Jadi apa menariknya KONGGRES yang agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum dan pembentukan kepengurusan partai?

Oleh karena itu untuk meramaikan dan memberi arti KONGGRES, dihembuskan wacana PDIP akan tetap beroposisi atau berkoalisi. Meskipun hasilnya sudah sangat pasti, sepasti dipilihnya kembali MEGAWATI sebagai Ketua Umum, PDIP akan tetap menjadi PARTAI OPOSISI.

Mungkin KONGGRES PDIP di Bali bulan depan akan lebih hidup, jika MEGAWATI berani menyatakan diri tidak mau lagi dipilih sebagai Ketua Umum partai moncong putih itu. Atau tiba-tiba ada sekelompok kader yang berani melawan arus dengan mengajukan calon Ketua Umum lain yang berkualitas, dan berani diadu dengan MEGAWATI!

Tapi sepertinya tidak mungkin. Karena pasti akan segera digencet oleh para pemuja MEGAWATI. Kalau hal ini terjadi, perpecahan seperti saat KONGGRES PDIP terdahulu dimungkinkan bisa terjadi. Suatu hal yang akan mati-matian dihindari. Jadi KONGGRES akan diseting aman-aman saja, meskipun harus mematikan dinamika demokrasi, yang sewajarnya terjadi pada partai politik sebesar PDIP.